In-House Training Pengenalan Jenis Pohon Produksi

on .

Salah satu dasar dalam perencanaan pengelolaan hutan yang baik adalah dengan mengetahui potensi hutan yang ada agar kelestarian pengusahaan hutan dapat terjaga dengan baik. Dengan mengetahui dan mengenal jenis-jenis kayu yang dapat dimanfaatkan maka akan dapat menambah daya dan hasil guna hutan kedepannya.

Kegiatan inhouse training pengenalan jenis pohon merupakan pembekalan dan pengayaan kemampuan tenaga pengenal jenis pohon (crusier) yang bekerja di dalam hutan.  Selain itu, tujuan kegiatan inhouse training pengenalan jenis pohon ini  adalah :

  • Meningkatkan kapasitas personil (karyawan) dalam mengenal jenis pohon pada saat kegiatan inventarisasi hutan
  • Terdapat keseragaman dalam penyebutan nama jenis pohon pada saat inventarisasi
  • Mampu untuk mengidentifikasi dan mengenal jenis-jenis pohon yang dapat diproduksi dengan baik baik berdasarkan ciri-ciri morfologinya.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 18-21 Februari 2019 di PT Ratah Timberbasecamp Mamahak Teboq, yang di ikuti oleh 35 orang. Peserta inhouse training ini dari unit Perencanaan, Pembinaan hutan, Lingkungan, produksi & TUK, dan masyarakat kampong Mamahak Teboq.

Pelaksanaan in-house training dengan instruktur 1 orang dari Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Kegiatan in-house training  ini berlangsung selama 4 hari dengan 1 hari di dalam kelas dan 3 hari praktek  di  lapangan yang setara dengan 30 jpl.

BIMBINGAN TEKNIS PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN KELOMPOK MASYARAKAT PEDULI API (MPA) KAMPUNG MAMAHAK TEBOQ

on .

Kebakaran hutan dan lahan merupakan suatu masalah yang sangat kompleks dan luas, mulai dari penyebab yang di timbulkannya sampai dengan proses pengendaliannya. Sehingga perusahaan, dalam hal ini sebagai perusahaan yang telah mendapatkan izin dari Pemerintah untuk mengelola kawasan hutan alam, memiliki kewajiban dalam menjaga hutan dari bahaya kebakaran, serta perlu melibatakan masyarakat sekitar hutan dalam menumbuhkan kesadaran akan bahaya kebakaran hutan. Masyarakat harus ikut berperan aktif dalam kegiatan pengendalian kebakaran hutan, sehingga PT Ratah Timber membentuk tim perbantuan dalam pengendalian kebakaran hutan ke dalam sebuah kelompok Masyarakat Peduli Api.

Pada tanggal 22-23 Januari 2019, PT Ratah Timber memfasilitasi pembentukan kelompok Masyarakat Peduli APi (MPA). Kegiatan ini dilaksanakan di PT Ratah Timber basecamp Mamahak Teboq yang di ikuti  oleh masyarakat kampong Mamahak Teboq. Adapun tujuan dibentuknya  organisasi Kelompok MPA Kampung Mamahak teboq adalah antara lain :

a.       Mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan;

b.      Melakukan pemadaman awal dan mendukung pemadaman yang dilakukan oleh Manggala Agni dan/atau para pihak

c.       Meningkatkan kepedulian masyarakat di Kampung Mamahak Teboqterkait Dalkarhutla

d.    Melakukan identifikasi upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim

 

PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK, UNTUK MENCEGAH DEMAM BERDARAH

on .

Senin, 14 Januari 2019

Dalam upaya mecegah penyebaran penyakit demam berdarah yang teridentifikasi di pemukiman sekitar basecamp Mamahak Teboq, PT Ratah Timber melakukan kegiatan fogging (pengasapan) dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Kegiatan tersebut bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Mahakam Ulu dan Puskesmas Long Hubung.

Kegiatan fogging dilakukan mengingat sudah ada yang terindikasi terkena penyakit demam berdarah dari warga kampung sekitar Perusahaan (Kampung Mamahak Teboq), dan anak dari karyawan PT Ratah Timber. Kesadaran dan kepedulian warga terhadap pola hidup bersih dan sehat yang masih kurang disinyalir menjadi salah satu pemicu berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti dengan pesat.

Lokasi yang menjadi sasaran fogging adalah di perumahan karyawan PT Ratah Timber Km. 0, di Pos Km. 16, camp Km. 22, camp Km. 26 dan camp Tarik (camp produksi). Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Petugas Dinas Kesehatan Mahakam Ulu sebanyak 2 orang, Puskesmas Long Hubung 4 orang dan Mantri Klinik serta 10 orang karyawan PT Ratah Timber.

Petugas dari Dinas Kesehatan Mahulu Bapak Hadrianus Tekwan, menyebutkan bahwa kegiatan fogging dilakukan untuk membasmi nyamuk penyebab demam berdarah. “Sebanyak  3 alat fogging digunakan untuk melakukan kegiatan pengasapan, Kami melakukan fogging disini (Basecap PT Ratah Timber) karena sudah ada Kejadian Luar  Biasa (KLB) yang menimpa warga kampung Mamahak Teboq dan anak dari karyawan yang tinggal di perumahan karyawan," kata Hadrianus Tekwan saat ditemui di lokasi fogging. 

Bapak Hadrianus Tekwan menegaskan, kegiatan fogging ini dilakukan 2 tahap. Pada pengasapan tahap 1 ini adalah untuk melumpuhkan nyamuk Aedes Aegypti, dan seminggu kemudian dilakukan pengasapan tahap 2 yang bertujuan untuk membunuh nyamuknya.

 Menurutnya, upaya yang paling ampuh untuk memberantas penyebaran DBD adalah dengan melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan program kegiatan 3M plus yakni :

1) Menguras, adalah membersihkan tampungan air seperti drum, bak air minum, ember air, penampung air lemari es dan lain-lain

2) Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, dan lain sebagainya; dan

3) Menimbun/mengubur barang bekas seperti kaleng-kaleng bekas yang menjadi sarang nyamuk  untuk tempat berkembangbiak.

“Jadi warga dan karyawan dihimbau untuk selalu membersihkan pekarangan disekitar tempat tinggal”, imbuhnya.

  

 Sementara itu Bapak Subroto, Manager Camp PT Ratah Timber juga menegaskan, bahwa, untuk mencegah agar di lingkungan perusahaan tidak terjangkit demam berdarah dihimbau kepada seluruh karyawan dan keluarganya untuk membiasakan hidup bersih. “Kegiatan-kegiatan dengan membuang sampah pada tempatnya dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi media berkembangnya nyamuk harus dibiasakan di setiap lingkungan tempat tinggal karyawan”. ujar Bapak Subroto.

HARI MENANAM POHON INDONESIA 2018, PT RATAH TIMBER MENANAM BIBIT BUAH-BUAHAN UNTUK ANAK CUCU

on .

Kamis, 10 Januari 2019

Dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia, PT Ratah Timber melakukan kegiatan penanaman pohon-pohon di areal kosong di sekitar basecamp Mamahak Teboq. Aksi penanaman ini diikuti oleh seluruh karyawan dan jajaran Direksi PT Ratah Timber.

Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor : 24 Tahun 2008 telah ditetapkan bahwa tanggal 28 Nopember sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI). Pada Kamis, (10/1/2019), PT Ratah Timber melakukan kegiatan HMPI sebagai wujud kepedulian Perusahaan dalam menghijaukan areal kosong yang tidak termanfaatkan untuk ditanami jenis pohon buah-buahan.  “Tujuaannya adalah agar kedepannya pohon buah-buahan ini dapat dimanfaatkan hasilnya, serta sebagai upaya untuk mendukung upaya Pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan untuk penghijauan”, ujar Bapak Wahyul Ikhsani, Direktur Produksi PT Ratah Timber, kemarin.

Dalam aksi penanaman ini berbagai jenis bibit buah-buahan seperti durian, mangga, rambutan dengan tinggi bibit ± 1-1,5 meter ditanam di lokasi penanaman di sekitar basecamp Mamahak Teboq.  Kedepannya aksi penanaman pohon ini diharapkan terus berlanjut dengan jenis bibit yang lebih beragam.

  

 

                                                                         

                                                                                                                     Foto-foto kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia di Basecamp PT Ratah Timber (10/1/2019

Turut hadir pada acara penanaman tersebut adalah Direktur Utama dan Direktur Umum PT Ratah Timber. Dalam kesempatan tersebut Bapak Bakhrizal Bakri selaku Direktur Utama menyampaikan bahwa kegiatan penanaman ini dimaksudkan untuk mempercantik lingkungan camp dan memanfaatkan lahan terbuka untuk penyediaan pangan atau buah-buahan bagi karyawan dan masyarakat lokal.

 

 

Pelatihan GeoTagging Tanaman

on .

 

PT. Ratah Timber bekerjasama dengan WWF Indonesia, telah mengadakan In-House Training yaitu Pelatihan pemantauan pertumbuhan tanaman melalui teknik GeoTagging dengan menggunakan program NEWtrees. Narasumber dari program pelatihan ini adalah bapak Dudi Refendi dan bapak Yerry dari Newtress-WWF-Indonesia.

Tujuan pelatihan adalah dalam rangka memperkenalkan penggunaan aplikasi GeoTagging dalam Pemantauan pertumbuhan tanaman. Pelatihanprogram Geotagging yang berbasis android ini berlangsung selama 2 hari,diikuti oleh 27 orang peserta dari Kelompok Tani Hutan Hunge Palaukampung Mamahak Teboq dan Karyawan PT. Ratah Timber. Materi Pelatihan diberikan dalam bentuk teori di ruang pertemuan PT. Ratah Timber dan praktek lapanganpadalahan tanamanKemitraan Kehutanan di S. Palau. Dalam prosesnya para peserta sangat antusias mengikuti pelatihan dan berharap dapat mengaplikasikan teknologi ini dalam penyajian laporan kegiatan Kemitraan Kehutanan antara KTH ‘Hunge Palau’ dengan PT. Ratah Timber yang di fasilitasi WWF-Indonesia.