MONITORING DAN EVALUASI KAWASAN PELESTARIAN PLASMA NUTFAH (KPPN)

KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI

KAWASAN PELESTARIAN PLASMA NUTFAH (KPPN)

PT. RATAH TIMBER

 

                                

Wilayah hutan yang berada di bagian barat PBPH PT. Ratah Timber memenuhi kriteria sebagai Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah (KPPN) berdasarkan beberapa indikator biologis. Wilayah lindung KPPN masih memiliki kondisi hutan yang baik dan sehat setelah pemantauan tahun ke-6, dimana suksesi yang terjadi juga menunjukkan arah yang positif. Jumlah jenis dan famili yang ditemukan masih sama dengan kondisi pada awal pemantauan, yaitu 48 jenis tumbuhan dan 22 famili bahkan kelimpahan jumlah jenis tertinggi masih didominasi oleh tumbuhan dari famili Dipterocarpaceae.

Tumbuhan Dipterocarpaceae di wilayah lindung KPPN masih ditemui tujuh marga dan sebelas jenis, dimana marga Shorea masih memiliki dominasi tertinggi sebanyak 45% yang meliputi bengkirai (Hopea mengerawan), kapur (Dryobalanops lanceolata), keruing (Dipterocarpus kunstleri), laban (Vitex pubescens), meranti batu (Shorea johorensia), meranti kuning (Shorea smithiana), meranti merah (Shorea parvifolia), meranti putih (Shorea lamellata), mersawa (Anisoptera coslata), resak (Vatica rassak), dan tengkawang (Shorea palembanica). Bahkan, masih ditemukan tumbuhan unik kantong semar Nepenthes ampullaria, dimana kantong semar menyukai habitat yang lembab di celah hutan primer.

Wilayah hutan lindung KPPN mempunyai nilai keanekaragaman Shannon-Wiener (H’) berkisar 2,36 – 2,84 yang diduga terjadi akibat perbandingan antara nilai tumbuhan lebih rendah daripada tingkat mortalitas yang hanya sebesar 0,49%, sedangkan tingkat mortalitas sebesar 2,78%. Akan tetapi, kondisi tersebut masih didukung oleh dominasi tumbuhan famili Dipterocarpaceae yang ditunjukkan oleh nilai INP tertinggi yaitu 126,01% serta dominasi jenis tumbuhan pada sebaran kriteria kelas diameter besar dan sangat besar sebesar 78%. Pada Wilayah lindung KPPN masih ditemukan jenis-jenis satwaliar yang secara ekologis penting, dilindungi dan terancam punah seperti macan dahan (Neofelis diardi), kuau raja (Argusianus argus), beruang madu (Helarctos malayanus), buaya sinyulong (Tomistoma schlegelii), dan owa kalaweit (Hylobates muelleri), beruk (Macaca nemestrina), pelanduk kancil (Tragulus javanicus), kijang kuning (Muntiacus atherodes), lutung merah (Presbytis rubicunda), musang belang (Hemigalus derbyanus), rangkong badak (Buceros rhinoceros), rangkong gading (Rhinoplax vigil), dan bekantan (Nasalis larvatus), serta badak kalimantan (Dicerorhinus sumatrensis).