Ringkasan Kegiatan 2013 BAG 1
I. Permanent Sample Plot ( PSP )
Tujuannya adalah mengetahui struktur tegakan, komposisi jenis, dominansi dan kerapatan jenis dalam tegakan hutan sebagai hasil penilaian kondisi keanekaragaman hayati dan dinamika perubahannya menurut lokasi dan waktu sehingga dapat dievalusi efektivitas pengelolaan (pembalakan) hutan terhadap kondisi hutan / tegakan tinggal. Kegiatan pemantauan vegetasi didesaint untuk dapat memantau semua keterwakilan lokasi areal kerja baik areal efektif untuk produksi maupun tidak efektif untuk produksi (kawasan lindung) secara sistematis, periodik dan ilmiah. Sehingga dapat menyajikan analisa gambaran dinamika.
Untuk pengamatan pada tingkat pohon, yaitu dengan mencatat nama jenis, ukuran diameter setinggi dada dan nomor pohon. Beri tanda permanent berupa cat pada lokasi pengukuran diameter sehingga pada saat pengukuran berikutnya dilakukan pada ketinggian yang sama
|
......... |
pada lokasi pengukuran diameter sehingga pada saat pengukuran berikutnya dilakukan pada ketinggian yang sama
Untuk pengamatan pada tingkat pancang, yaitu dengan mencatat nama jenis dan jumlah individu. Beri tanda dengan cara di cat atau dikaitkan tali plastic sebagai pengenal
Untuk pengamatan pada tingkat semai dan tumbuhan bawah, yaitu dengan mencatat nama jenis jumlah individu. Beri tanda dengan cara di cat atau dikaitkan tali plastic sebagai pengenal Kategori Nilai Indeks Diversitas Shannon – Wiener ( H’ ) ( Margalef dalam Megurran, 1988 )
Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan menurut tipe hutan yang telah di tetapkan, maka PT. Ratah Timber memiliki beberapa tipe hutan, dimana hasil dan uraiannya adalah sebagai berikut :
Lokasi yang dibuat Permanent Sample Plot untuk tipe ini adalah Blok RKT 2011, Blok RKT 2012, Blok RKT 2013 dimana hasilnya adalah sebagai berikut :
- Plot Ukuran 2 x 2 meter untuk tingkat Semai dan Tumbuhan Bawah: Jumlah pohon 426, kerapatan 10544.554 pohon/Ha, frekuensi 2,425, INP 200 dan indeks keanekaragaman (H’) 3,426 - Plot Ukuran 5 x 5 meter untuk tingkat pancang : |
||||||||||||
Jumlah pohon 332, kerapatan 1314,85 pohon/Ha, frekuensi 2,66, INP 200 dan indeks keanekaragaman (H’) 3,698 ü Plot Ukuran 10 x 10 meter untuk tingkat tiang : Jumlah pohon 160, kerapatan 158,42 pohon/Ha, frekuensi 1,48, INP 300 dan indeks keanekaragaman (H’) 3,30 ü Plot Ukuran 20 x 20 meter untuk tingkat pohon : Jumlah pohon 464, kerapatan 114,85 pohon/Ha, frekuensi 3,68, INP 300 dan indeks keanekaragaman (H’) 3,615 ü Struktur dan komposisi satwa jenis aves: Jumlah individu 20, keragaman 5 n/Ha dan indeks keanekaragaman (H’) 1,597 ü Struktur dan komposisi satwa jenis mamalia: Jumlah individu 22, keragaman 5,50 n/Ha dan indeks keanekaragaman (H’) 2,027 Terdapat 10 jenis satwa yang temasuk dalam CITES dan IUCN, sedangkan untuk pohon terdapat 7 yang temasuk dalam CITES, IUCN dan PP No.7
ü Plot Ukuran 2 x 2 meter untuk tingkat Semai dan Tumbuhan Bawah: Jumlah pohon 540, kerapatan 13.366,34 pohon/Ha, frekuensi 3,58, INP 200 dan indeks keanekaragaman (H’) 2,72 ü Plot Ukuran 5 x 5 meter untuk tingkat pancang : Jumlah pohon 480, kerapatan 1900,99 pohon/Ha, frekuensi 3,31, INP 200 dan indeks keanekaragaman (H’) 2,77 ü Plot Ukuran 10 x 10 meter untuk tingkat tiang : Jumlah pohon 134, kerapatan 132,67 pohon/Ha, frekuensi 1,08, INP 300 dan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 ü Plot Ukuran 20 x 20 meter untuk tingkat pohon : Jumlah pohon 598, kerapatan 148,02 pohon/Ha, frekuensi 4,40, INP 300 dan indeks keanekaragaman (H’) 2,69 ü Struktur dan komposisi satwa jenis aves: Jumlah individu 19, keragaman 4,75 n/Ha dan indeks keanekaragaman (H’) 1,490 ü Struktur dan komposisi satwa jenis mamalia: Jumlah individu 14, keragaman 3,50 n/Ha dan indeks keanekaragaman (H’) 1,673 Terdapat 4 jenis satwa yang temasuk dalam CITES dan IUCN, sedangkan untuk pohon terdapat 9 yang temasuk dalam CITES, IUCN dan PP No.7
|
ü Plot Ukuran 2 x 2 meter untuk tingkat Semai dan Tumbuhan Bawah: Jumlah pohon 515, kerapatan 12.875 pohon/Ha, frekuensi 3,00, INP 200 dan indeks keanekaragaman (H’) 3,00 ü Plot Ukuran 5 x 5 meter untuk tingkat pancang : Jumlah pohon 229, kerapatan 916 pohon/Ha, frekuensi 1.84, INP 200 dan indeks keanekaragaman (H’) 3,07 ü Plot Ukuran 10 x 10 meter untuk tingkat tiang : Jumlah pohon 126, kerapatan 126 pohon/Ha, frekuensi 1,14, INP 300 dan indeks keanekaragaman (H’) 2,67 ü Plot Ukuran 20 x 20 meter untuk tingkat pohon : Jumlah pohon 278, kerapatan 69,5 pohon/Ha, frekuensi 2,73, INP 300 dan indeks keanekaragaman (H’) 2,83 ü Struktur dan komposisi satwa jenis aves: Jumlah individu 10, keragaman 2,50 n/Ha dan indeks keanekaragaman (H’) 1,50 ü Struktur dan komposisi satwa jenis mamalia: Jumlah individu 11, keragaman 2,75 n/Ha dan indeks keanekaragaman (H’) 1,54 ü Struktur dan komposisi satwa jenis Herpet: Jumlah individu 5, keragaman 1,25 n/Ha dan indeks keanekaragaman (H’) 1,05 Terdapat 4 jenis satwa yang temasuk dalam CITES dan IUCN, sedangkan untuk pohon terdapat 9 yang temasuk dalam CITES, IUCN dan PP No.7
ü Plot Ukuran 2 x 2 meter untuk tingkat Semai dan Tumbuhan Bawah: Jumlah pohon 460, kerapatan 1.840 pohon/Ha, frekuensi 3,13, INP 200 dan indeks keanekaragaman (H’) 2,74 ü Plot Ukuran 5 x 5 meter untuk tingkat pancang : Jumlah pohon 453, kerapatan 1.812 pohon/Ha, frekuensi 3,18, INP 200 dan indeks keanekaragaman (H’) 2,73 ü Plot Ukuran 10 x 10 meter untuk tingkat tiang : Jumlah pohon 132, kerapatan 33 pohon/Ha, frekuensi 1,09, INP 300 dan indeks keanekaragaman (H’) 2,50 ü Plot Ukuran 20 x 20 meter untuk tingkat pohon : |
|||||||||||||
Jumlah pohon 828, kerapatan 20700 pohon/Ha, frekuensi 4,670, INP 200 dan indeks keanekaragaman (H’) 2,81 ü Plot Ukuran 5 x 5 meter untuk tingkat pancang : Jumlah pohon 437, kerapatan 1748 pohon/Ha, frekuensi 2,770, INP 200 dan indeks keanekaragaman (H’) 2,64 ü Plot Ukuran 10 x 10 meter untuk tingkat tiang : Jumlah pohon 296, kerapatan 296 pohon/Ha, frekuensi 2, 5, INP 300 dan indeks keanekaragaman (H’) 2,57 ü Plot Ukuran 20 x 20 meter untuk tingkat pohon : Jumlah pohon 357, kerapatan 89,25 pohon/Ha, frekuensi 3,04, INP 300 dan indeks keanekaragaman (H’) 2,58 ü Struktur dan komposisi satwa jenis aves: Jumlah individu 21, keragaman 5,25 n/Ha dan indeks keanekaragaman (H’) 1,501 ü Struktur dan komposisi satwa jenis mamalia: Jumlah individu 27, keragaman 6,75 n/Ha dan indeks keanekaragaman (H’) 1,556 ü Struktur dan komposisi satwa jenis reptilia: Jumlah individu 12, keragaman 3 n/Ha dan indeks keanekaragaman (H’) 1,330 Terdapat 5 jenis satwa yang temasuk dalam CITES dan IUCN, sedangkan untuk pohon terdapat 7 yang temasuk dalam CITES, IUCN dan PP No.7 Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
|
Adapun saran dari kegiatan permanent sample plot (PSP) di 5 (lima) type hutan dan kawasan ecoton adalah sebagai berikut :
|
|||||||||||||
Maksud, Pelaksanaan pembinaan Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah ( KPPN ) agar pemegang IUPHHK menerapkan kewajibannya selaku pengelola hutan agar guna meningkatkan kepeduliannya terhadap keanekaragaman hayati dengan menerapkan areal plasma nutfah bagi komunitas flora dan fauna yang ada di dalam kawasan hutan produksi dan agar komunitas keanekaragaman hayati tetap terjaga dan terhindar dari pengaruh internal seperti adanya gangguan yang diakibatkan oleh adanya kegiatan pembalakan hutan, sedangkan gangguan eksternal adanya kebakaran hutan. Tujuan,
Hasil dan Pembahasan Jenis flora dan fauna yang dilindungi adalah jenis flora dan fauna yang hampir punah di habitatnya. Jenis flora yang dilindungi pada luasan 1.284 Ha dengan sampel sebanyak 5 ( lima ) jalur di PT. Ratah Timber yang paling banyak ditemukan adalah jenis ulin ( Eusideroxylon zwageri ). Selain itu, jenis flora yang paling dilindungi oleh PT. Ratah Timber adalah jenis durian ( Durio zibethinus )sebanyak 1 pohon, tengkawang ( Shorea pinanga ) sebanyak 27 pohon, ulin ( Eusideroxylon zwageri ) sebanyak 33 pohon, banggeris ( Compassia excelsa ) sebanyak 17 pohon, jelutung ( Dyera costulata ) sebanyak 9 pohon, kapul ( Baccaurea dulcis ) sebanyak 26 pohon, lay ( Durio kutejensis ) sebanyak 18 pohon, rambutan hutan ( Nephelium lappaceum ) sebanyak 17 pohon, dan campedak ( Arthocarpus champedan ) sebanyak 2 pohon. Jenis – jenis tersebut dikatakan paling dilindungi karena keberadaannya yang hampir punah dan jenis tersebut yang paling banyak dicari masyarakat desa sekitar PT. Ratah Timber. Sedangkan berdasarkan kelas diameter untuk pohon jenis dilindungi adalah sebagai berikut : 20-29 cm sebanyak 28 pohon, 30-39 cm
|
sebanyak 45 pohon, 40-49 cm sebanyak 48 pohon dan 50 cm-Up sebanyak 29 pohon, dengan demikian jumlah keseluruhan untuk pohon jenis dilindungi adalah 150 pohon. Untuk jenis yang dapat ditebang dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok meranti, kelompok rimba campuran dan kelompok kayu indah. Kelompok meranti terdiri dari bengkirai (3 pohon), gerunggang (16 pohon), kapur (6 pohon), kayu batu (26 pohon), keruing (190 pohon), majau (24 pohon), marok (8 pohon), meranti kuning (81 pohon), meranti merah (59 pohon), meranti putih (43 pohon), nyatoh (40 pohon) dan resak (43 pohon). Sedangkan berdasarkan kelas diameter, untuk diameter 20-29 cm sebanyak 69 pohon, 30-39 cm sebanyak 139 pohon, 40-49 cm sebanyak 175 pohon dan 50 cm-Up sebanyak 156 pohon,dengan jumlah keseluruhan untuk kelompok meranti adalah 539 pohon. Kelompok rimba campuan yang terdiri dari bayur (39 pohon), belaban (14 pohon), buan (8 pohon), jambu (109 pohon), kayu arang (10 pohon), kayu bawang (32 pohon), kayu sendok (17 pohon), kempas (23 pohon), keranji (110 pohon), medang (27 pohon), simpur (42 pohon) dan terap (37 pohon). Berdasarkan kelas diameter 20-29 cm sebanyak 81 pohon, 30-39 cm sebanyak 149 pohon, 40-49 cm sebanyak 162 pohon, 50 cm-Up sebanyak 76 pohon,dengan jumlah keseluruhan 468 pohon. Sedangkan kelompok kayu indah seperti anggi/sepetir (110 pohon) dan rengas (15 pohon), dimana berdasar kelas diameter 20-29 cm sebanyak 33 pohon, 30-39 cm sebanyak 52 pohon, 40-49 cm sebanyak 36 pohon, 50 cm-Up sebanyak 4 pohon, dengan jumlah keseluruhan 125 pohon. Jadi hasil keseluruhan untuk data hasil rekapitulasi didapat untu kelas diameter 20-29 cm sebanyak 211 pohon, 30-39 cm sebanyak 385 pohon, 40-49 cm sebanyak 421 pohon, 50 cm-Up sebanyak 265 pohon, dengan jumlah keseluruhan 1.282 pohon. Hasil analisa dinamika tegakan hutan kerangas dilokasi KPPN tingkat pohon untuk jalur 1 didapatkan hasil sebagai berikut: kerapatan jenis 65 pohon/Ha, LBDS 54.73 m2, INP 300 pohon/Ha dan H’ 2,849 pohon/Ha. Adapun jenis fauna yang terdapat di kebun pelestarian plasma nutfah yang termasuk dalam fauna dilindungi adalah burung tiung, beruang madu, burung enggang, biawak air tawar, owa-owa, kijang, payau, pelanduk, macan dahan, landak dan kucing hutan. Dimana dalam pengamatannya dilakukan |
|||||||||||||
Jumlah pohon 828, kerapatan 20700 pohon/Ha, frekuensi 4,670, INP 200 dan indeks keanekaragaman (H’) 2,81 ü Plot Ukuran 5 x 5 meter untuk tingkat pancang : Jumlah pohon 437, kerapatan 1748 pohon/Ha, frekuensi 2,770, INP 200 dan indeks keanekaragaman (H’) 2,64 ü Plot Ukuran 10 x 10 meter untuk tingkat tiang : Jumlah pohon 296, kerapatan 296 pohon/Ha, frekuensi 2, 5, INP 300 dan indeks keanekaragaman (H’) 2,57 ü Plot Ukuran 20 x 20 meter untuk tingkat pohon : Jumlah pohon 357, kerapatan 89,25 pohon/Ha, frekuensi 3,04, INP 300 dan indeks keanekaragaman (H’) 2,58 ü Struktur dan komposisi satwa jenis aves: Jumlah individu 21, keragaman 5,25 n/Ha dan indeks keanekaragaman (H’) 1,501 ü Struktur dan komposisi satwa jenis mamalia: Jumlah individu 27, keragaman 6,75 n/Ha dan indeks keanekaragaman (H’) 1,556 ü Struktur dan komposisi satwa jenis reptilia: Jumlah individu 12, keragaman 3 n/Ha dan indeks keanekaragaman (H’) 1,330 Terdapat 5 jenis satwa yang temasuk dalam CITES dan IUCN, sedangkan untuk pohon terdapat 7 yang temasuk dalam CITES, IUCN dan PP No.7 Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
|
Adapun saran dari kegiatan permanent sample plot (PSP) di 5 (lima) type hutan dan kawasan ecoton adalah sebagai berikut :
|
|||||||||||||
Grafik Permanent Sample Plot ( PSP )
|
||||||||||||||
dengan cara : melihat jejak, suara dan pertemuan langsung. Kesimpulan
PT. Ratah Timber, Camp Mamahak Teboq telah memiliki dan menetapkan areal plasma nutfah seluas 1.284 Ha, serta telah melaksanakan penataan batas, inventarisasi flora dan fauna serta pemasangan plang papan nama Kebun Pelestarian Plasma Nutfah ( KPPN ) yang terletak di Km. 80 Sungai Titiq. Saran
Peran serta perusahaan dalam hal ini PT. Ratah Timber untuk tetap konsisten menjaga dan mempertahankan keanekaragaman hayati diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi keberlangsungan kehidupan insitu flora dan fauna berikut ekosistemnya dari segala bentuk gangguan terutama yang disebabkan oleh faktor manusia.
Dokumentasi Kegiatan Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah ( KPPN )
|